TUGAS
ETIKA PROFESI
Nama : Lambang Ristu Harimurti
NPM : 33410959
Kelas : 4id02
Studi Kasus
1. Apa
sebenarnya kepakaran dari seorang sarjana teknik industri?
Jawab:
Teknik industri
merupakan pencabangan keilmuan teknik yang berasal dari Amerika Utara. Itulah
sebabnya di negara-negara eropa atau persemakmuran (commonwealth) anda
tidak akan menemukan teknik industri, tetapi lebih spesifik lagi menjadi teknik
manufaktur (manufacturing engineering) atau teknik manajemen (engineering
management). Secara historis, teknik industri merupakan pencabangan dari
keilmuan teknik mesin yang pada awalnya berfokus kepada bagaimana mengelola
tidak hanya mesin-mesin manufaktur tetapi secara lebih makro: sebuah sistem
manufaktur sebagai sebuah sistem terintegrasi. Mengingat pada saat itu memang
dibutuhkan seorang ahli yang tidak hanya mengerti konsep dasar permesinan
tetapi juga sanggup mengelola aliran produsi, penjadwalan, biaya dan lain
sebagainya yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah sistem manufaktur.
Teknik industri berfokus kepada perancangan, peningkatan dan instalasi
dari sistem terintegrasi yang terdiri atas manusia, material, peralatan dan
energi
Merancang menunjukkan
kemampuan untuk secara kreatif mengkombinasikan pengetahuan yang telah dimiliki
kedalam sebuah rancangan sistem. Sistem yang paling klasik yang dirancang
adalah sebuah sistem produksi manufaktur, baik hanya sebuah 1 line produksi
atau lengkap 1 buah pabrik. Tetapi pada kenyataannya, sistem disini dapat
berupa pula sebuah sistem solusi integratif (integrated solution systems),
yaitu rancangan solusi yang “khas TI”: rancangan yang multi-perspective,
multi-disiplin, multi-approach dan multi-dimensi. Solusi yang multi inilah yang
menjadi kekuatan TI. Disinilah letak kemampuan integratif, yang membuat banyak
lulusan teknik industri bekerja pada bidang konsultasi.
Meningkatkan
dapat diterjemahkan sebagai manajemen. Pakar manajemen
mengatakan bahwa ada beda antara administrasi dan manajemen. Administrasi
berorientasi untuk mengerjakan hal yang sama terus menerus secara tepat aturan,
sedangkan manajemen bermakna ada peningkatan yang harus dilakukan. Berdasarkan
definisi ini tentunya manajemen menunjukkan kemampuan untuk melakukan pemecahan
masalah, karena inti dari peningkatan adalah kemampuan memecahkan masalah. Ini
mencakup kepekaan mengidentifikasikan masalah, kemampuan analisa dengan
berbasis data menggunakan ilmu statistik, berfikir sistem dan lain sebagainya
yang berguna dalam memecahkan masalah.
Menginstalasi
menunjukkan kemampuan untuk melakukan pendefinisian langkah-langkah
yang dibutuhkan untuk melakukan instalasi terhadap rancangan sistem.
Menginstalasi membutuhkan ilmu manajemen proyek, walaupun manajemen proyek
untuk teknik industri tentu berbeda dengan teknik sipil. Menginstalasi memaksa
seorang teknik industri untuk berfikir jauh kedepan dalam merancang dan
meningkatkan sistem. Dalam 7 kebiasaan manusia efektif, konsep ini dikenal
sebagai mulailah dari hasil akhir yang diinginkan (Begin With the End in Mind).
Penterjemahan konsep ini contohnya adalah design for maintenance, design for
manufacture, design for six sigma dsb. yaitu sebuah konsep perancangan yang
sudah memasukkan unsur kemudahan pemeliharaan, pembuatannya bahkan pengontrolan
kualitasnya sehingga produk dapat lebih cepat diterima oleh pasar dalam
kualitas optimal.
Teknik industri membutuhkan pengetahuan dan
keahlian dalam bidang matematika, fisika dan ilmu-imu sosial serta prinsip dan
metodologi teknik/rekayasa ..
Bagian ini
menunjukkan kebutuhan keilmuan dasar untuk mendukung peran seorang teknik
industri dan penegasan bahwa teknik industri walaupun erat dengan ilmu sosial
masih merupakak bidang teknik. Itulah sebabnya dalam kurikulum teknik industri
tahun pertama sarat dengan kuliah-kuliah dasar keteknikan seperti kalkulus,
aljabar linear, fisika, kimia dan sebagainya, walaupun muatannya tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan dari teknik industri.
Prinsip dan
metodologi teknik/rekayasa adalah penekanan pada aspek desain, prototyping dan
membangun sistem (develop=engineer) yang merupakan ciri khas bidang ilmu
teknik. Jika ahli teknik lain membangun sistem nyata (tangible) seperti
jembatan, bangunan, mesin dsb, maka ahli teknik industri memiliki tugas yang
lebih berat, yaitu membangun yang nyata (pabrik atau proses produksi) tetapi
pada saat yang sama membangun yang tidak nyata (intangible) seperti sistem
penilaian kinerja, sistem pengembangan SDMnya, perhitungan activity based
costingnya, jadwal pemeliharaanya, dsb. Jadi kerjaannya malah lebih berat.
Teknik industri menspesifikasikan,
memprediksi dan mengevaluasi hasil yang diperoleh dari sebuah sistem
terintegrasi.
Ada 3 permasalahan dalam kinerja, yaitu bagaimana
menspesifikasikan kinerja, memprediksi kinerja yang telah dispesifikasikan dan
bagaimana mengevaluasinya.
Menspesifikasikan:
Kinerja harus dispesifikasikan di awal sebuah perancangan atau peningkatan
sistem, karena setiap pihak bisa jadi memiliki perbedaan persepsi terhadap arti
kinerja. Seorang ahli keuangan mengatakan kinerja baik dari sebuah sistem adalah
penghematan biaya, seorang marketing mengatakan kinerja baik berarti memenuhi
kebutuhan pelanggan, seorang manajer produksi mengatakan kinerja baik adalah
kesesuaian dengan standard produk. Semua kinerja ini tidak ada yang salah,
tetapi semua kinerja ini bisa saling bertentangan dan berakibat sistem tidak
akan kemana-mana, sehingga perlu diselaraskan.
Menspesifikasikan, juga berarti
seorang teknik industri harus menentukan indikator, cara mendapatkan indikator,
merancang cara mencari data, menentukan alat yang digunakan untuk mengukurnya,
frekuensi pengukuran dsb.
Memprediksi:
setelah dispesifikasikan, tentunya ketika merancang atau meningkatkan sistem
kita sudah bisa mendapatkan semacam gambaran bagaimana sistem tadi berfungsi
nantinya dan bagaimana kinerjanya. Artinya, kinerjalah yang menjadi patokan
anda dalam memperbaiki dan merancang sistemnya, bukan berdasarkan feeling atau
malah tidak memiliki dasar sama sekali (hanya karena pengin aja)
Mengevaluasi:
tentunya setelah sistem diperbaiki atau dirancang dan diinstalasi,
maka kita perlu melakukan evaluasi secara riil terhadap kinerja yang telah
dirancang pada saat awal. Jika kinerja telah dispesifikasikan dengan baik pada
saat awal, maka pada langkah ini dijalankan pengevaluasian kinerja. Tentunya
hasil dari evaluasi akan menjadi umpan balik dalam perbaikan berikutnya.
2. Tuliskan
karakter-karakter tidak ber-ETIKA menurut kalian dalam kehidupan sehari-hari
(beri 5 contoh dan analisa) ?
Jawab:
Beberapa karakter
tidak ber-Etika dalam kehidupan sehari-hari:
-
Makan minum semaunya didepan orang yang
sedang berpuasa, sepertihalnya mereka tidak menghormati seseorang yang sedang
beribadah menurut kepercayaannya masing-masing.
-
Berbohong, karakter ini yang paling
banyak dibenci oleh semua orang. Dikarenakan dapat menimbulkan perpecahan
ataupun pertengkaran, sehingga tidak aka nada yang bias dipercaya lagi jika
semua orang berbohong.
-
Berkata tidak sopan, sifat ini sangat tidak
baik apabila dilakukan terhadap orang yang lebih tua atau seumuran dengan kita,
karena menyebabkan seseorang menjadi songon atau tidak menghormati orang yang
lebih tua dari dirinya
-
Mengejek , merupakan perbuatan yang
sangat tidak baik, karena apabila kita mengejek seseorang maka sama saja kita
mengejek yang menciptakan kita.
-
Contoh yang kelima yaitu membuang sampah
sembarangan. Meskipun tempat sampah telah disediakan namun karena tidak memahami
dampak negatif yang ditimbulkan dan sikap acuh sehingga hal ini masih terjadi
di lingkungan sekitar kita.
3. Tuliskan
aktivitas tidak ber-ETIKA professional dalam bekerja (beri 5 contoh dan
analisa) ?
Beberapa aktivitas
tidak ber-etika dalam bekerja:
-
Segala kepentingan pribadi yang berhubungan dengan kepentingan
perusahaan. contohnya
pada saat seorang karyawan mendapatkan tugas keluar kota dari perusahaan tempat
dia bekerja dia memanfaatkan sebagian dari waktu tersebut untuk sekalian
berlibur dengan anggota keluarganya.
-
Segala penerimaan dari keuntungan, dari seorang/organisasi/pihak ketiga
yang berhubungan dengan perusahaan. contohnya menerima bingkisan dari klien yang
ditunjukan pegawainya bukan untuk perusahaan tempat pegawai tersebut bekerja.
-
Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan dengan personal yang masih
ada hubungan keluarga (family) atau dengan perusahaan yang dikontrol oleh
personal tersebut. Contoh :
seorang karyawan disuatu perusahaan memasukkan anggota keluarganya untuk dapat
menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati tahapan
recuritment seperti para pencari kerja lainnya.
-
Segala posisi dimana karyawan dan pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh
atau kontrol terhadap hasil evaluasi pekerjaan atau kompensasi dari personal
yang masih ada hubungan keluarga. Contoh : Seorang menejer memberikan evaluasi hasil
kerja yang baik terhadap anggota keluargannya yang bekerja diperusahaan itu
juga, padahal hasil kinerja dari anggota keluarganya itu tidak sesuai dengan
hasil laporan yang dilaporkan manajer tersebut.
-
Segal penggunaan pribadi maupun berbagai atas informasi rahasia
perusahaan demi suatu keuntungan pribadi, seperti anjuran untuk membeli atau
menjual barang milik perusahaan atau produk, yang didasarkan atas informasi
rahasia tersebut. Contoh :
Seorang karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia
perusahaan kepada temannya yang bekerja disuatu perusahaan yang bergerak
dibidang usaha yang sama.